10 Prinsip Trading Berdasarkan Teknikal Menurut John Murphy

Bagaimana pasar bergerak? Sejauh mana pasar akan naik atau turun? Dan kapan pasar akan bergerak pada arah lain? Deretan pertanyaan di atas merupakan dasar pertimbangan dari analisa teknikal. Dibalik chart dan grafik serta rumusan matematika yang digunakan untuk menganalisa arah pasar, merupakan beberapa konsep dasar yang diterapkan untuk mendukung variasi teori analisa teknikal saat ini.

John Murphy, sebagai Chief Technical Analyst di StockCharts.com, telah malang melintang selama 30 tahun dibidang analisa teknikal, dengan mengembangkan 10 prinsip dasar aturan trading ; aturan tersebut dirancang untuk membantu menjelaskan keseluruhan gagasan trading berdasarkan analisa teknikal bagi pemula dan menjadi garis petunjuk metodologi trading  bagi para praktisi berpengelaman.  Kesepuluh aturan tersebut sekaligus menjadi perangkat kunci analisa teknikal dan bagaimana menerapkannya untuk mengidentifikasi peluang-peluang “buying” dan “selling”.

1. Petakan Arah <Gerak Pasar>

Pelajari variasi chart dengan tekun dan konsisten. Mulai menganalisa satu chart dengan kerangka waktu monthly dan weekly dari rentang beberapa tahun. Satu peta <chart> yang lebih besar dari pasar yang tersaji akan lebih memberi gambaran jelas dalam bingkai perspektif jangka-panjang mengenai satu pasar. Sekali terbentuk <chart> jangka-panjang , lantas bandingkan dengan chart daily dan intra-day. Satu tinjauan pasar jangka-pendek saja, seringkali mengelabui. Bahkan jika kita hanya transaksi berdasarkan kerangka waktu sangat pendek, kita akan lebih baik jika bertransaksi dalam arah yang sama dengan trend yang berdurasi kerangka waktu menengah dan panjang.

2. Tentukan Tren dan Melaju Bersamanya

Tentukan tren dan melaju bersamanya. Arah pasar terbagi dalam banyak takaran—jangka panjang, menengah dan pendek. Pertama, tentukan ukuran pasar yang mana yang akan kita terlibat di dalamnya dan gunakan chart yang sesuai. Pastikan kita bertransaksi searah dengan tren tersebut. “Buy dips” jika tren naik.”Sell relly” jika tren anjlok. Jika Anda trading  pada tren menengah, gunakan chart daily dan weekly. Jika kita trading harian, gunakan chart daily dan intra-day <5 menit hingga 4 jam>. Tetapi, dalam setiap kasus, biarkan chart yang lebih lebar menentukan tren, lantas gunakan chart yang lebih pendek untuk timing <masuk posisi>.

3. Tentukan Level High dan Low

Tentukan level-level support dan resistance. Posisi terbaik untuk membeli adalah mendekati level-level support. Support biasanya merupakan reaksi low sebelumnya. Posisi terbaik untuk menjual adalah mendekati level-level resistance.Resistance biasanya merupakan puncak sebelumnya. Setelah resistance puncak telah terlewati, biasanya akan menjadi support pada arah berbalik secara langsung. Dengan kata lain, “high” kemarin menjadi “new low”. Pada cara yang sama, ketika suatu level support telah pecah, biasanya akan menjadi indikasi selling reli selanjutnya—dan “low kemarin”  menjadi “new high”.

4. Ketahui Sejauh Mana TrekBalik <Backtrack>

Ukurlah persentase retracement <ritres>. Koreksi pasar naik atau turun biasanya mengalami ritres pada porsi yang signifikan dari tren sebelumnya. Kita bisa menentukan koreksi-koreksi tersebut  dalam tren yang sedang berlangsung dengan persentase yang sederhana. 50% ritres dari tren sebelumnya merupakan kejadian yang paling sering <lazim>. Ritres minimum biasanya sepertiga dari tren sebelumnya. Dan ritres maksimum biasanya duapertiga. Fibonacci retracement 38% dan 62% juga penting untuk diamati. Selama terjadi titik balik dari suatu tren naik, maka area buy sebelumnya di zona ritres 33% hingga 38%.

5. Gunakan Garis <Tren>

Gunakan <tarik> garis-garis tren. Garis tren adalah satu perangkat chart yang sangat sederhana dan efektif. Anda perlu garis lurus dan dua titik dalam chart. Garis tren naik menarik garis pada sepanjang level-level low bersinambung. Garis tren turun menjelujuri dua puncak  bersinambungan. Harga biasanya kerap berbalik kembali pada garis tren sebelum meneruskan lagi tren-nya. Pecahnya garis tren biasanya merupakan isyarat terjadi perubahan tren. Suatu garis tren yang valid semestinya disentuh setidaknya tiga kali. Dan satu garis dari tren yang lebih panjang menjadi berpengaruh, dan  lebih sering diuji, maka akan menjadi lebih penting.

6. Ikuti Rerata Gerak Harga

Ikuti alur pergerakan rata-rata <moving average>. MA merupakan area objektif untuk sinyal beli dan jual. MA memberi informasi bagi kita mengenai tren yang sedang berlangsung dan masih dalam geraknya. Sehingga membantu sebagai konfirmasi  bagi perubahan suatu tren. MA tidak memberi informasi mengenai kelanjutan gerak harga, bagaimanapun perubahan suatu tren biasanya segera teramati. Chart yang menggunakan kombinasi dua MA sangat popular sebagai cara untuk menentukan sinyal trading. Pada sebagian pasar berjangka, yang popular adalah menggunakan kombinasi MA 4 dan MA 9 lantas MA 9 dan MA 18, serta MA 5 dan MA 20. Sinyal diberikan ketika garis MA yang lebih pendek memotong MA yang lebih panjang. Perpotongan harga di atas  dan di bawah MA 40 juga bagus sebagai sinyal trading. Sepanjang garis MA dalam chart mengikuti indicator tren, maka akan berlaku efektif dalam suatu pasar yang sedang membentuk tren.

7.     Pelajari Sinyal Pembalikan

Jejak oscillators. Oscillator membantu mengidentifikasi pasar Overbought dan Oversold. Ketika MA memberi konfirmasi bahwa pasar sedang berubah tren, oscillators kerap membantu mengingatkan kita lebih lanjut, bahwa pasar telah reli atau turun terlalu jauh dan akan segera berbalik <arah>. Oscillator yang paling popular digunakan adalah RSI dan Stochastics. Keduanya, biasanya diaplikasikan pada skala 0 hingga 100. Pada RSI, jika bergerak di atas skala 70 berarti overbought dan di bawah 30 memberi sinyal oversold. Sedangkan takaran overbough dan oversold dari Stochastics pada skala 80 dan 20. Kebanyakan trader menggunakan 14 hari atau minggu dari stochastic dan 9 atau 14 untuk RSI. Oscillator divergence kerap mengingatkan pasar berbalik. Keduanya bagus untuk trading dalam pasar yang range <ranging>. Sinyal weekly bisa digunakan sebagai filter pada sinyal daily. Sinyal daily bisa digunakan sebagai filter untuk intra-day chart.

8.     Simak Sinyal-Sinyal Peringatan

Trade MACD.Indikator The Moving Average Convergence Divergence <MACD> <dikembangkan oleh Gerald Appel> merupakan suatu kombinasi sistem perpotongan MA dengan elemen-elemen overbought/oversold dari suatu oscillator. Suatu sinyal beli terjadi ketika atau jika garis yang lebih cepat memotong dibawah yang lebih lambat dari atas garis nol. Sinyal weekly menjadi harus  diamati lebih dulu ketimbang sinyal daily. Suatu MACD histogram diplot sebagai diferensial antara dua garis dan memberi sinyal lebih dini dari perubahan tren. Disebut “histogram” sebab bar-bar vertical digunakan untuk menunjukkan perbedaan antara dua garis dalam chart.

9. Trend atau Bukan Tren

Gunakan ADX. The Average Directional Movement Index <ADX> merupakan garis yang bisa menolong menentukan apakah suatu pasar masih dalam tren-nya atau hanya sebentuk fase trading. ADX menakar derajat tren atau arah pasar. Suatu garis ADX yang naik memberi sinyal  bahwa tren saat ini sedang kuat. Garis ADX yang menukik memberi isyarat bahwa saat ini merupakan fase trading market dan tidak berbentuk tren yang tegas. Garis ADX yang naik seperti MA; sedangkan garis ADX yang menurun seperti  oscillators. Dengan memplot  arah garis ADX, trader bisa menentukan gaya trading dan dengan menerapkan indicator-indikator tersebut akan lebih cocok untuk pergerakan pasar saat ini.

10. Ketahui Tentang Sinyal Konfirmasi

Termasuk volume dan open interest. Volume dan open interest merupakan indicator konfirmasi yang vital dalam pasar berjangka. Volume mendahului harga. Dan sangat penting untuk memastikan bahwa  volume yang meningkat  sedang  berlangsung dalam arah  tren yang sedang berlangsung. Dalam tren naik, peningkatan-kenaikan  volume biasanya nampak  tiap hari. Meningkatnya open interest memberi konfirmasi bahwa  uang baru sedang mendukung tren sebelumnya <prevailing>. Open interest yang menurun kerap memberi sinyal bahwa tren mendekati akhir.  Suatu tren harga naik semestinya ditopang oleh peningkatan volume dan open interest secara signifikan

Analisa teknikal adalah skill  yang meningkat dengan pengalaman dan belajar.    Selalu menjadi murid dan tetap belajar !

Sumber: Financeroll.co.id